ASSALAMU'ALAIKUM TEMAN-TEMAN.....
Kali ini, saya akan berbagi sedikit tentang Laporan Botani Farmasi dengan judul "Fotosintesis"
Semoga tulisan saya ini bermanfaat yaaa :)
Kali ini, saya akan berbagi sedikit tentang Laporan Botani Farmasi dengan judul "Fotosintesis"
Semoga tulisan saya ini bermanfaat yaaa :)
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.Latar
Belakang
Fotosintesis berasal dari kata foton
yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis
adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2
menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis
hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang
berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari.
Fungsi suatu sel
hidup bergantung pada persediaan energi yang tidak henti-hentinya, sumber
energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti karbohidrat.
Organisme heterotrofik hidup dan tumbuh dengan memasukkan molekul-molekul
organik ke dalam sel-selnya. Satu-satunya sumber molekul bahan bakar yang
menjadi tempat bergantung seluruh kehidupan ialah fotosintesis. Proses ini
berlangsung di dalam jasad berfotosintesis, termasuk jasad tumbuhan tinggi,
tumbuhan pakis, lumut, ganggang (ganggang hijau, biru, merah, dan coklat),
berbagai jasad renik dll.
Pada percobaan ini
terdapat dua percobaan yaitu uji sachs untuk mengetahui apakah tanpa cahaya
daun tidak berfotosintesis, dan ingenhousz untuk mengetahui hubungan intensitas
cahaya dengan laju fotosintesis.
Dalam kehidupan sehari-hari
proses fotosintesis memiliki peranan yang sangat besar dalam membantu manusia
untuk bernapas, ini disebabkan karena proses fotosintesis yang terjadi pada
pohon-pohonan tersebut akan menghasilkan oksigen yang dilepaskan pada udara
bebas.
I.2 Maksud
dan Tujuan Percobaan
.2. 1 Maksud Percobaan
Adapun maksud dari percobaan ini yaitu untuk
melihat dan membuktikan bahwa pada proses fotosintesis membutuhkan cahaya
matahari dan hasil dari fotosintesis menghasilkan amilum.
I.2.
2 Tujuan Percobaan
Adapun Tujuan dari
percobaan ini, yaitu:
1. Membuktikan
bahwa proses fotosintesis menghasilkan oksigen dan glukosa dalam bentuk amilum.
2. Mengamati pengaruh cahaya dan CO2 terhadap pembentukan O2 pada proses fotosintesis.
I.3
Prinsip Percobaan
Adapun prinsip dari percobaan ini yaitu
dengan melakukan uji sachs pada daun mangga (Mangifera indica) membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan
amilum dengan memberikan perlakuan yang berbeda, dan uji ingenhousz untuk
mengetahui hubungan intensitas cahaya dengan laju fotosintesis serta
membuktikan bahwa proses fotosintesis membutuhkan oksigen dengan menggunakan
hydrilla (Hydrilla verticillata) yang
diberi beberapa perlakuan.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
II.1 Teori Umum
Fotosintesis adalah proses
pembentukan molekul-molekul makanan yang kompleks dan berenergi tinggi dari
komponen-konmponen yang lebih sederhana oleh tumbuhan hijau dan organisme
autotrofik lainnya dengan keberadaan energi cahaya. Dalam proses fotosintesis, foton
cahaya ditangkap oleh molekul-molekul pigmen yang spesifik. Elektron-elektron yang tereksitasi itu pun akhirnya akan
membebaskan energi kedalam sel saat elektron-elektron itu kembali ke keadaan
tak tereksitasi. Banyak sel menggunakan energi ini untuk mereduksi
karbondioksida menjadi karbohidrat (George, 2002)
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen
yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan.
Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. Klorofil menyerap
cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tumbuhan
yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi
dihasilkan di daun (Sumitro, 2011)
Fotosintesis
dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor-faktor yang
mempengaruhi fotosintesis adalah sebagai berikut:
1. Cahaya ,merupakan faktor
eksternal yang sangat berpengaruh terhadap laju fotosintesis. Fungsi cahaya
pada fotosinteis ialah sebagai sumber energi foton yang diubah menjadi energi
kimia oleh klorofil
2. Air, pada proses
fotosintesis air merupakan bahan dasarnya selain CO2. Air diperlukan sebagai sumber elektron
pada reaksi terang melalui proses fotolisis
3. Klorofil, semakin banyak
jumlah klorofil dalam daun maka proses fotosintesis berlangsung semakin cepat.
Pembentukan klorofil memerlukan cahaya matahari. Kecambah yang ditumbuhkan di
tempat gelap tidak dapat membuat klorofil dengan sempurna. Kecambah ini
dikatakan mengalami etiolasi, yaitu tumbuh sangat cepat (lebih tinggi/panjang
dari seharusnya) dan batang dan daunnya tampak bewarna pucat karena tidak
mengandung klorofil. Umur daun juga mempengaruhi laju fotosintesis. Semakin tua
daun, kemampuan berfotosintesis semakin berkurang karena adanya perombakan
klorofil dan berkurangnya fungsi kloroplas.
4. Cahaya,
intensitas cahaya yang cukup diperlukan agar fotosintesis berlangsung dengan
efisien.
5. Suhu,
umumnya semakin tinggi suhunya, laju fotosintesis akan meningkat, demikian juga
sebaliknya. Namun bila suhu terlalu tinggi, fotosintesis akan berhenti karena
enzim-enzim yang berperan dalam fotosintesis rusak. Oleh karena itu tumbuhan
menghendaki suhu optimum (tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi) agar fotosintesis
berjalan secara efisien (Campbell, 2005)
Pada reaksi
terang disebut fotosistem yang terdiri atas kompleks protein, klorofil dan
pigmen lain yang mennyerap cahaya. Fotosistem ini terdapat di membran tilakoid.
Ketika cahaya matahari (foton) mengenai fotosistem akan menyebabkan elektronnya
tereksitasi (keluar). Elektron ini akan digantikan oleh oleh elektron hasil
hidrolisis dari molekul air. Energi yang dihasilkan
melalui reaksi terang disimpan dengan membentuk zat kimia yang disebut ATP (adenosin trifosfat) yaitu suatu
senyawa yang digunakan oleh sel untuk penyimpanan energi. Senyawa kimia ini
terbuat dari adenin nukleotida yang terikat pada gula ribosa dan yang terikat
dengan tiga gugus fosfat. Molekul ini sangat mirip dengan blok bangunan untuk
DNA kita (Hidayat, 1995)
Reaksi gelap
terjadi di stroma dalam kloroplas, dan mengubah CO2 menjadi gula. Reaksi ini tidak
secara langsung perlu cahaya untuk terjadi, tapi itu tidak membutuhkan produk
dari reaksi terang (ATP dan lain kimia yang disebut NADPH). Reaksi gelap melibatkan siklus yang disebut
siklus Calvin dimana CO2 dan
energi dari ATP digunakan untuk membentuk gula. Perhatikan baik-baik bahwa
produk pertama fotosintesis adalah senyawa tiga karbon yang disebut
gliseraldehida 3-fosfat. Dua di antaranya bergabung untuk membentuk molekul
glukosa (Mulyani, 2006)
Pada sel eukariot,
proses fotosintesis terjadi dalam organel yang disebut kloroplas. Organel ini
memiliki dua lapis membran luar. Di dalam kloroplas terdapat tumpukan membran
yang disebut tilakoid. Tilakoid merupakan membran yang mirip kantung dan pada
beberapa bagian tersusun bertumpuk membentuk grana. Bagian matriks dari
kloroplas disebut stroma (Mulyani, 2006)
Panjang gelombang
cahaya yang digunakan untuk fotosintesis hanya sebuah fraksi kecil dari
spektrum total radiasi elektromagnetik. Pada tumbuhan tingkat tinggi, jingga,
biru dan merah tampaknya adalah yang paling efektif dalam mendorong terjadinnya
fotosintesis. Warna-warni dari spektrum cahaya tampak itu memiliki panjang
gelombang yang kira-kira berkisar antara 380 hingga 750 nanometer secara
berturut-turut. Kemampuan cahaya untuk membuat elektron terlepas berhubungan
dengan panjang gelombangnya. Bukan dengan kecerahan (intensitas) berkas cahaya.
Hanya sebagian kecil persentase cahaya yang mencappai tumbuhan yang benar-benar
diserap. Kebanyakan cahaya hanya melewati tumbuhan atau dipantulkan dari
permukaan tumbuhan (George. 2002).
II.2
Klasifikasi Sampel
1.Mangga (Mangifera indica)
Kingdom :
Plantae
Sub kingdom : Viridiplantae
Divisi :
Tracheophyta
Sub divisi : Spermatophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Sapindales
Famili :
Anacardiaceae
Genus :
Mangifera
Spesies :
Mangifera indica L.
2. Hydrilla (Hydrilla verticillata)
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas :
Liliopsida
Ordo :
Hydrocharitales
Famili :
Hydrocharitaceae
Genus :
Hydrilla
Spesies :
Hydrilla verticillata
II.3 Uraian Bahan
1. Aquades (Dirjem
POM1979; 96)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air suling
RM/BM : 18,0/H2O
Pemerian :Cairan jernih, tidak berwarna, tidak
berbau, tidak mempunyai rasa
Kelarutan : -
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pelarut
2.Alkohol (Dirjen POM
1979; 65)
Nama resmi : AETHANOLUM
Nama lain : Etanol
RM/BM : 46,0/C2H6O
Pemerian :Cairan tidak berwarna, jenuh
mudah menguap dan mudah bergerak, bau
khas dan rasa panas
Kelarutan : Sangat larut dalam air,
klooroform P dan dalam eter P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Zat tambahan untuk melarutkan
klorofil
3.Iodium
(Dirjen POM 1979; 316)
Nama resmi : IODIUM
Nama lain : Iodium
RM/BM :126,91/I
Pemerian : Larut dalam 3.500 bagian
air, 13 bagian etanol (95%) P, 80
bagian gliserol P dan kurang lebih 4
bagian karbon disulfida P
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam
air, mudah larut dalam karbon
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Antiseptum ekstern, dan untuk
melihat adanya kandungan amilum
4.Natrium Bikarbonat
(Dirjen POM 1979; 424)
Nama resmi : NATRII SUBCARBONAS
Nama lain : Natrium bikarbonat
RM/BM : 84,01/NaHCO3
Pemerian : Serbuk putih dan hablur,
buram tidak berbau, rasa asin
Kelarutan : Larut dalam II bagian air,
praktis tidak larut dalam etanol (95%) P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Antasidum
BAB
III
METODE KERJA
III.1. Alat dan bahan
Adapun alat yang digunakan dalam
percobaan ini, yaitu beaker gelas, cawan petri, corong kaca, gegep, kaki tiga,
kawat penyangga, penjepit kertas, pinset dan tabung reaksi
III.2. Bahan
Adapun
bahan yang digunakan dalam percobaan ini, yaitu Aluminium foil, Aquadest, Alkohol
95%, es batu, Daun Mangga (Mangifera
indica), Iodium, Natrium Bikarbonat
(NaHCO3), plastik transparan (bening, biru, merah), dan Tanaman
hydrilla (Hydrilla verticilla)
III.3. Cara Kerja
III.3.1 Percobaan Ingenhouz
1. Dipilih daun mangga (Mangifera indica) yang akan dibungkus
dengan aluminium foil dan plastik warna bening, biru dan merah
2.
Ditutup sebagian dari permukaan daun yang akan diperiksa yang belum terkena
sinar matahari dengan aluminium foil dan plastik warna bening, biru dan merah
lalu dijepit rapat, biarkan selama 3 hari
2.
Dipetik daun mangga (Mangifera indica)
yang telah diberi perlakuan selama 3 hari
3.
Dimasukkan Aquades kedalam gelas beker 300 ml, selanjutnya di panaskan
4.
Dilepaskan masing-masing plastik dari daun dan dimasukkan kedalam aquades yang
telah mendidih sampai layu dan tiriskan di atas cawan petri
5.
Dimasukkan alkohol ke dalam tabung reaksi atau gelas beker lalu di panaskan
6.
Dimasukkan daun kedalam alkohol mendidih sampai berwarna pucat lalu diangkat
dengan pinset dan ditiriskan di atas cawan petri
7. Diteteskan 3 – 4 tetes larutan iodin
ke atas daun dan diamati perubahan warna pada daun
8. Dilakukan perlakuan serupa terhadap
sampel daun lainnya
III.3.2 Percobaan Sachs
1.
Dimasukkan beberapa cabang Hydrilla (Hydrilla
verticillata) kedalam corong kaca dalam keadaan terbalik
2. Dimasukkan corong kaca ke dalam gelas
beker yang berisi air. Ditutup bagian atas corong dengan tabung reaksi
3. Ditandai masing – masing perlakuan dengan
label A, B, C, D, E dan F, dimana:
a. Medium
air dan diletakkan didalam ruangan atau tempat yang teduh (tanpa cahaya)
b. Medium
air dan diletakkan ditempat terbuka atau yang terkena cahaya matahari langsung
c. Medium
air dan diletakkan ditempat yag terkena cahaya
matahari langsung, tambahkan air hangat
d. Medium
air dan letakkan pada tempat yang
terkena cahaya mataharri langsung, tambahkan es batu
e. Medium
air dan diletakkan didalam ruangan (tanpa cahaya), ditambahkan larutan NaHCO3
f. Medium
air dan diletakkan ditempat yang terkena sinar matahari langsung ditambahkan
lautan NaHCO3
4. Diamati timbulnya gelembung – gelembung
gas yang muncul selama 5 menit, 10 menit dan 15 menit
5. Diukur suhu pada medium saat pengamatan
pada masing-masing
Perlakuan
6. Dicatat hasil pengamatan
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
IV.1
Hasil Pengamatan
IV.1.1 Uji Sachz
|
||||||||||
|
Jenis daun
|
Warna sebelum perlakuan
|
Menthol
|
Ket
|
||||||
|
Air mendidih
|
Alkohol panas
|
Tetes iodin
|
|||||||
|
Ditutupi plastik hijau
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
||||
|
Ditutupi plastik merah
|
Hijau
|
Berubah warna menjadi coklat
|
Tidak ada perubahan
|
|
Tidak ada perubahan
|
||||
|
Ditutupi plastik bening
|
-
|
-
|
-
|
|
-
|
||||
|
Ditutupi aluminium foil
|
Hijau
|
Berubah warna menjadi cokelat
|
Tidak ada perubahan
|
|
Tidak ada perubahan
|
||||
|
Daun tidak ditutupi
|
Hijau
|
Berubah warna menjadi cokelat
|
Tidak ada perubahan
|
|
Tidak ada perubahan
|
||||
|
|
|||||||||
I.V.2.Uji Ingenhousz
Perlakuan
|
Jumlah gelembung pada menit
|
Ket
|
|
||
5’
|
10’
|
15’
|
|||
A
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
B
|
133
|
115
|
98
|
Terjadi fotosintesis
|
|
C
|
459
|
434
|
448
|
Terjadi fotosintesis
|
|
D
|
14
|
53
|
103
|
Terjadi fotosintesis
|
|
E
|
22
|
38
|
52
|
Terjadi fotosintesis
|
|
F
|
60
|
|
|
Terjadi fotosintesis
|
IV.2
Pembahasan
Fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan
CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya.
Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu
pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari
Pada percobaan
fotosintesis, dilakukan dua percobaan yaitu uji sachs dan uji ingenhousz. Pada
uji sachs bertujuan untuk membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan
amilum.
Pada percobaan uji Sachs, pagi hari sebelum
praktikum, daun yang telah diberi perlakuan selama 3 hari dipetik. Daun yang
telah dipetik kemudian dimasukkan kedalam gelas beker dan diberi 3 perlakuan
yang berbeda. Daun yang ditutup plastik merah dimasukkan dalam air mendidih dan
berubah warna menjadi coklat, sementara saat dimasukkan dalam alkohol dan
ditetesi iodin tidak terjadi perubahan warna. Begitupun pada daun yang dibungkus
aluminium foil dan daun yang tidak di beri perlakuan apa-apa. Hasil yang
diperoleh pada praktikum ini tidak sesuai dengan literatur, yaitu seharusnya
terdapat amilum pada uji sachsz, dimana amilum merupakan salah satu hasil dari
proses fotosintesis dimana pada daun yang terkena sinar matahari terjadi proses
fotosintesis sedangkan yang tidak terkena sinar matahari tidak terjadi proses
fotosintesis. Hal ini disebabkan karena adanya faktor kesalahan saat praktikum,
yaitu alkohol yang digunakan tidak panas.
Pada
percobaan ini dapat dibuktikan bahwa daun yang berklorofil dan terkena cahaya
dapat melakukan fotosintesis. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak dapat
melakukan fotosintesis, karna klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya
matahari.
Pada
percobaan uji sachsz digunakan air panas, alkohol dan iodin. Alasan digunakann
air panas karena berfungsi agar sel-sel pada daun mati, sementara alkohol
berfungsi untuk melarutkan klorofil dan iodin berfungsi untuk mengetahui ada
tidaknya amilum pada daun.
Adapun
faktor-faktor kesalahan pada uji sachz, yaitu pada saat praktikum berlangsung
alkohol yang digunakan tidak dalam
keadaan panas sehingga yang seharusnya alkohol melarutkan klorofil menjadi tidak
terjadi perubahan warna.
Pada uji ingenhousz
bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas cahaya dengan laju fotosintesis.
Adapun tanaman yang digunakan pada percobaan ini yaitu hydrilla (Hydrilla verticillata). Daun hydrilla
kemudian dimasukkan kedalam corong kaca secara terbalik dan ditutup bagian
atasnya dengan menggunakan tabung reaksi yang berisi air lalu memasukkan air
hingga memenuhi gelas beker dan tabung reaksi. Hal ini dimaksudkan agar tidak
ada gelembung dari luar yang dapat mempengaruhi jumlah gelembung yang nantinya
akan dihitung. Dalam hal ini dilakukan 2 perlakuan yang berbeda yaitu
meletakkan gelas beker ditempat yang tidak terkena cahaya dan ditempat yang
terkena cahaya. Hal ini bertujuan untuk membandingkan laju fotosintesis pada tempat
yang berbeda. Perbedaan yang tampak dari keduanya adalah adanya perbedaan
jumlah gelembung yang dihasilkan, dimana gelembung yang dihasilkan pada tempat
yang terkena cahaya jauh lebih banyak dari pada yang tidak terkena cahaya.
Pada gelas beker yang
diletakkan ditempat dengan intensitas cahaya rendah atau tidak ada cahaya
proses fotosintesisnya lambat. Hal ini terjadi karena walaupun didalam air terdapat
CO2
terlarut, tetapi energi untuk melakukan fotosintesis sangat sedikit atau bahkan
tidak ada.
Pada gelas beker yang
diletakkan ditempat terkena cahaya matahari langsung, proses fotosintesisnya
berjalan cepat karena pada air sebenarnya telah terdapat sejumlah CO2 terlarut dan mendapatkan
energi yang banyak untuk melakukan fotosintesis.
Pada gelas beker yang
ditambahkan larutan NaHCO3, jumlah gelembung yang
dihasilkan lebih banyak, hal ini karena penambahan larutann NaHCO3 dimaksudkan untuk menambah kandungan CO2 yang terdapat dalam air.
Fungsi NaHCO3 disini sebagai katalis
dalam reaksi fotosintesis.
Pada gelas beker yang
ditambahkan es batu, gelembung yang terbentuk sedikit. Artinya proses
fotosintesis berjalan lambat. Hal ini terjadi karena suhu yang rendah
menyebabkan enzim – enzim banyak yang tidak aktif sehingga banyak reaksi kimia
yang dialamikan oleh enzim menjadi sangat lambat, karena menurut literatur
(Campbell, 2005). Salah
satu yang mempengaruhi proses fotosintesis adalah suhu.
Adapun faktor –
faktor kesalahan pada uji ingenhousz, yaitu:
1. Tabung reaksi yang digunakan untuk menutup
corong tidak terisi air dengan penuh
2. Pada saat perlakuan yang ditempatkan di
cahaya matahari terhalang oleh praktikan sehingga proses fotosintesis berjalan
tidak maksimal
3. Kesalahan saat perhitungan jumlah
gelembung
BAB
V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Dari percobaan ini
dapat disimpulkan bahwa:
1. Fotosintesis menghasilkan amilum (zat
tepung). Adanya zat tepung ini dibuktikan dengan uji iodium. Ketika daun yang
ditutupi aluminium foil ditetesi iodin berwarna coklat pucat artinya tidak
tterdapat amilum, sedangkan yang tidak ditutupi berwarna bitu kehitaman artinya
ada amilum.
2. Intensitas cahaya matahari
dan CO2
ikut mempengaruhi pembentukan oksigen, karena kedua hal ini adalah komponen
penting yang harus ada dalam proses fotosintesis. Gelembung-gelembung yang
timbul pada percobaan menunjukan dalam proses fotosintesis menghasilkan amilsum.
V. 2. Saran
V.2.1 Saran Untuk Laboratorium
Sebaiknya
alat dan bahan yang sudah teerlalu lama penyimpan diganti agar praktikum bisa
berjalan dengan lancar
V.2.2 Saran untuk Dosen
Sebaiknya
saat praktikum berlangsung dosen turut mendampingi agar kesalahan saat
praktikum dapat diminimalisir
V.2.3
Saran Untuk Asisten
Sebainya
metode pendampingan asisten lebih ditingkatkan lagi agar saat praktikum
berlangsung praktikan dapat menanyakan langsung apa yang belum di pahami.
Daftar Pustaka
Campbell,
dkk. 2005. Biologi Edisi Kelima Jilid I.
Erlangga: Jakarta
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi Ketiga. Departemen Kesehatan RI: Jakarta
George. 2002. Biologi Edisi Kedua. Erlangga: Jakarta
Hidayat. 1995. Biologi Edisi Kelima. Erlangga: Jakarta
Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Kanisius: Yogyakarta
Sumitro.
2011. Biologi Sel. UB Press: Malang